Pengertian
Ekosistem
Ekosistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu
oikos artinya rumah dan systema artinya sistem yang terdiri atas
komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Jadi
Ekosistem adalah sistem yang
dibentuk dari interaksi antarmahluk hidup dengan faktor lingkungannya pada
suatu kawasan tertentu. Istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh Tranley
(1925) yang mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara mahluk hidup
(tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme) dengan faktor lingkungan
(cahaya, udara, air, tanah, dan sebagainya) di alam, sebenarnya membentuk suatu
sistem yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu yang mempelajari mengenai ekosistem
adalah ekologi. Ekologi mulai mencetuskan
oleh seorang pakar biologi jerman, yaitu Ernrt Haeckel, pada tahun 1866.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah dan logoos
yang berarti ilmu, secara harfiah, ekologi diartikan sebagai ilmu kerumahtanggaan.
Pengertian ekologi kemudian
berkembang menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antarmahluk hidup dan antara
mahluk hidup dengan lingkungannya.
Komponen
Ekosistem
Komponen
ekosistem dibagi dua yaitu : Komponen Biotik dan Abiotik.
1.
Komponen Biotik
Komponen biotik adalah segala
sesuatu yang berupa mahluk hidup(bios), yang termasuk biotik dalam ekosistem
adalah :
·
Individu, yaitu satu mahluk hidup
tunggal, contohnya adalah satu tumbuhan, seekor kucing , seorang anak.
·
Populasi, yaitu sejumlah individu dari
suatu jenis tertentu yang ada si suatu daerah atau tempat tertentu dan dapat
menghasilkan keturunan. Contohnya ialah bila dalam suatu kebun terdapat lebih
dari satu pohon mangga, kita sebut populasi pohon mangga, populasi serigala,
populasi ayam, populasi serangga.
·
Komunitas, yaitu seluruh populasi yang
hidup bersama dan menempati satu daerah atau lingkaran tertentu. Contohnya
dihalaman rumah terdapat populasi rumput, populasi semut, da populasi cacing,
seluruh populasi yang dijumpai di halamn dinamakan komunitas.
·
Ekositem, yaitu hubungan timbal balik
antara komunitas dengan lingkungannya.
·
Habitat, yaitu tempat hidup yang biasa
ditempati oleh makhluk hidup. Contoh (ikan plankton, jentik-jentik, hidup dia
air), (pohon kelapa dapat tumbuh subur di daerah pantai), (belut hidup di tanah
lumpur).
·
Biosfer, yaitu kumpulan seluruh
ekosistem yang ada di bumi, baik diperairan, daratan bahkan di udara, tempat
semua organism hidup.
Jumlah
individu dalam ekosistem tidak tetap, tetapi akan selalu mengalami perubahan
jumlah anggota populasi (individu dalam populasi) disebut kepadatan populasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi sebagai berikut :
·
Emigrasi, yaitu individu yang pergi atau
pindah ke tempat lain.
·
Imigrasi, yaitu individu yang datang dari
daerah lain.
· Mortalitas, yaitu jumlah individu mati yang
menyebabkan menurunnya jumlah individu atau anggota populasi.
·
Natalitas, yaitu jumlah individu lahir
yang menyebabkan bertambahnya jumlah anggota populasi.
Komponen
biotik dalam ekosistem dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu produsen,
konsumen, dan pengurai.
·
Produsen
Produsen adalah mahluk hidup yang
dapat membuat makanan sendiri. Di ekosistem daratan yang dapat membuat makanan
sendiri adalah tumbuhan hijau, adapun diperairan yang berperan sebagai produsen
adalah fitoplankton (phyton=tumbuhan, plankton=melayang-layang), produsen
membuat makanan sendiri malalui fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses
pembentukan makanan pada tumbuhan dan organism berklorofil dengan bantuan
cahaya matahari, Proses fotosintesis pada daun terjadi di daun, tepatnya di
kloroplas, didalam sel-sel mesofil (daging-daun), produsen disebut juga
autotrof.
·
Konsumen
Konsumen adalah organisme yang
tidak dapat membuat makanannya sendiri dan mendapat makanan dengan cara memakan
organisme lain, golongan ini disebut juga heterotrof. Berdasarkan jenis makanan
yang dimakan, hewan dapat dogolongkan menjadi tiga, yaitu: Herbivora,
Karnivora, dan Omnivora.
·
Pengurai (Dekomposer)
Mahluk hidup yang sudah mati
masih bermanfaat bagi kelangsungan hidup mahluk hidup lain. Mahluk hidup
tersebut dirombak dan diuraikan oleh bakteri dan jamur saprofit, uyang disebut
pengurai atau dekomposer.
Hubungan
saling memakan antara organism satu dengan orgasism lainnya dalam satu
ekosistem dapat ditunjukkan dengan rantai makanan dan jaring-jaringnya makanan.
Satu
rangkaian peristiwa organism satu dimakan oleh organism lainnya secara
berurutan tingkatannya disebut rantai makanan, contoh padi dimakan ulat, ulat
dimakan katak , katak dimakan ular, ular dimakan burung elang. Alur tersebut
dimulai dari produsen, konsumen primer (konsumen I), konsumen sekunder
(konsumen II), konsumen tersier (konsumen III), sampai akhirnya pengurai.
Jaring-jaring
makanan adalah terbentuknya banyak rantai makanan yang saling berhubungan satu
sama lainnya. Mis : padi dimakan ulat, burung, atau tikus.
2.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah segala
sesuatu yang terdapat disekitar makhluk hidup yang berupa benda-benda mati.
Komponen abiotik yang tidak terpengaruh oleh makhluk hidup adalah gaya tarik
bumi, cahaya matahari, dan tekanan udara, contoh komponen abiotik yang dapat
dipengaruhi makhluk hidup ialah kelembapan udara dana keadaan tanah.
Komponen biotik yang menyusun
ekosistem adalah sebagai berikut :
a. Cahaya
Matahari
merupakan sumber energi yang ada dimuka bumi. Cahaya matahari yang samapai ke
bumi sangat diperlukan oleh makhluk hidup, hanya tumbuhan dan organisme
fotosintesik saja yang memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk
kehidupannya.
b. Udara
Udara
disekeliling kita terdiri atas berbagai macam gas, yaitu nitrogen,
karbondioksida, dan gas-gas lainnya. Oksigen hanya menyusun 21% dari komposisi
udara, dubutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernafas, udara yang bergerak
atau disebut angin berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji.
c. Air
Air
sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang berhabitat didarat
maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Ada juga air dalam
bentuk kristal es dan uap air.
d. Batu
dan Tanah
Tanah
merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai berukuran renik,
seperti bakteri dan protozoa, hingga yang berukuran besar, seperti gajah. Tanah
merupakan hasil pelapukan buatan yang disebabkan kondisi iklim atau lumut.
Komposisi tanah juga diperkaya dengan humus yang merupakan hasil penguraian
materi organic dari sisa-sisa tubuh hewan atau tumbuhan yang mati.
e. Suhu
Suhu
lingkungan merupakan faktor penting bagi makhluk hidup, setiap makhluk hidup
mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap suatu rentang suhu tertentu.
Suhu
optimal untuk metabolisme tubuh adalah 370C, jika suhu tubuh manusia turun hingga di bawah
340C, maka akan menderita hiportemia, tapi jika suhu tubuh naik
hingga di atas 400C, maka akan menderita hipertemia, hiportemia
maupun hipertemia akan menyebabkan kematian, oleh karenanya manusia tidak bisa
hidup di daerah yang suhunya ekstrim dingin atau panas, agar suhunya tetap
stabil.
f.
Topografi
Tofografi
adalah keadaan tinggi tau rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat. Semakin
tinggi suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin rendah. Keadaan ini
tentunya akan mempengaruhi penyebaran makhluk hidup karena tidak semua makhluk
hidup dapat bertahan di suhu yang rendah, tetapi ada makhluk hidup yang hanya
bisa hidup di daerah dengan suhu lingkungan yang rendah, mis : bunga edelweiss
(leontopodium alpinum).
0 komentar:
Post a Comment