11/03/2016

Ekosistem

Pengertian Ekosistem


Ekosistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos artinya rumah dan systema artinya sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

Jadi Ekosistem adalah sistem yang dibentuk dari interaksi antarmahluk hidup dengan faktor lingkungannya pada suatu kawasan tertentu. Istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh Tranley (1925) yang mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara mahluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme) dengan faktor lingkungan (cahaya, udara, air, tanah, dan sebagainya) di alam, sebenarnya membentuk suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu yang mempelajari mengenai ekosistem adalah ekologi. Ekologi mulai mencetuskan oleh seorang pakar biologi jerman, yaitu Ernrt Haeckel, pada tahun 1866. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah dan logoos yang berarti ilmu, secara harfiah, ekologi diartikan sebagai ilmu kerumahtanggaan. Pengertian ekologi kemudian berkembang menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antarmahluk hidup dan antara mahluk hidup dengan lingkungannya.

Komponen Ekosistem

Komponen ekosistem dibagi dua yaitu : Komponen Biotik dan Abiotik.

1.      Komponen Biotik

Komponen biotik adalah segala sesuatu yang berupa mahluk hidup(bios), yang termasuk biotik dalam ekosistem adalah :
·         Individu, yaitu satu mahluk hidup tunggal, contohnya adalah satu tumbuhan, seekor kucing , seorang anak.
·         Populasi, yaitu sejumlah individu dari suatu jenis tertentu yang ada si suatu daerah atau tempat tertentu dan dapat menghasilkan keturunan. Contohnya ialah bila dalam suatu kebun terdapat lebih dari satu pohon mangga, kita sebut populasi pohon mangga, populasi serigala, populasi ayam, populasi serangga.
·         Komunitas, yaitu seluruh populasi yang hidup bersama dan menempati satu daerah atau lingkaran tertentu. Contohnya dihalaman rumah terdapat populasi rumput, populasi semut, da populasi cacing, seluruh populasi yang dijumpai di halamn dinamakan komunitas.
·         Ekositem, yaitu hubungan timbal balik antara komunitas dengan lingkungannya.
·         Habitat, yaitu tempat hidup yang biasa ditempati oleh makhluk hidup. Contoh (ikan plankton, jentik-jentik, hidup dia air), (pohon kelapa dapat tumbuh subur di daerah pantai), (belut hidup di tanah lumpur).
·         Biosfer, yaitu kumpulan seluruh ekosistem yang ada di bumi, baik diperairan, daratan bahkan di udara, tempat semua organism hidup.

Jumlah individu dalam ekosistem tidak tetap, tetapi akan selalu mengalami perubahan jumlah anggota populasi (individu dalam populasi) disebut kepadatan populasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi sebagai berikut :
·         Emigrasi, yaitu individu yang pergi atau pindah ke tempat lain.
·         Imigrasi, yaitu individu yang datang dari daerah lain.
·        Mortalitas, yaitu jumlah individu mati yang menyebabkan menurunnya jumlah individu atau anggota populasi.
·         Natalitas, yaitu jumlah individu lahir yang menyebabkan bertambahnya jumlah anggota populasi.

Komponen biotik dalam ekosistem dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

·         Produsen
Produsen adalah mahluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri. Di ekosistem daratan yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau, adapun diperairan yang berperan sebagai produsen adalah fitoplankton (phyton=tumbuhan, plankton=melayang-layang), produsen membuat makanan sendiri malalui fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembentukan makanan pada tumbuhan dan organism berklorofil dengan bantuan cahaya matahari, Proses fotosintesis pada daun terjadi di daun, tepatnya di kloroplas, didalam sel-sel mesofil (daging-daun), produsen disebut juga autotrof.

·         Konsumen
Konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri dan mendapat makanan dengan cara memakan organisme lain, golongan ini disebut juga heterotrof. Berdasarkan jenis makanan yang dimakan, hewan dapat dogolongkan menjadi tiga, yaitu: Herbivora, Karnivora, dan Omnivora.

·         Pengurai (Dekomposer)
Mahluk hidup yang sudah mati masih bermanfaat bagi kelangsungan hidup mahluk hidup lain. Mahluk hidup tersebut dirombak dan diuraikan oleh bakteri dan jamur saprofit, uyang disebut pengurai atau dekomposer.
Hubungan saling memakan antara organism satu dengan orgasism lainnya dalam satu ekosistem dapat ditunjukkan dengan rantai makanan dan jaring-jaringnya makanan.
Satu rangkaian peristiwa organism satu dimakan oleh organism lainnya secara berurutan tingkatannya disebut rantai makanan, contoh padi dimakan ulat, ulat dimakan katak , katak dimakan ular, ular dimakan burung elang. Alur tersebut dimulai dari produsen, konsumen primer (konsumen I), konsumen sekunder (konsumen II), konsumen tersier (konsumen III), sampai akhirnya pengurai.
Jaring-jaring makanan adalah terbentuknya banyak rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lainnya. Mis : padi dimakan ulat, burung, atau tikus.

2.      Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar makhluk hidup yang berupa benda-benda mati. Komponen abiotik yang tidak terpengaruh oleh makhluk hidup adalah gaya tarik bumi, cahaya matahari, dan tekanan udara, contoh komponen abiotik yang dapat dipengaruhi makhluk hidup ialah kelembapan udara dana keadaan tanah.
Komponen biotik yang menyusun ekosistem adalah sebagai berikut :
a.      Cahaya
Matahari merupakan sumber energi yang ada dimuka bumi. Cahaya matahari yang samapai ke bumi sangat diperlukan oleh makhluk hidup, hanya tumbuhan dan organisme fotosintesik saja yang memanfaatkan cahaya matahari secara langsung untuk kehidupannya.
b.      Udara
Udara disekeliling kita terdiri atas berbagai macam gas, yaitu nitrogen, karbondioksida, dan gas-gas lainnya. Oksigen hanya menyusun 21% dari komposisi udara, dubutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernafas, udara yang bergerak atau disebut angin berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji.
c.       Air
Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang berhabitat didarat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Ada juga air dalam bentuk kristal es dan uap air.
d.      Batu dan Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa, hingga yang berukuran besar, seperti gajah. Tanah merupakan hasil pelapukan buatan yang disebabkan kondisi iklim atau lumut. Komposisi tanah juga diperkaya dengan humus yang merupakan hasil penguraian materi organic dari sisa-sisa tubuh hewan atau tumbuhan yang mati.
e.       Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting bagi makhluk hidup, setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap suatu rentang suhu tertentu.
Suhu optimal untuk metabolisme tubuh adalah 370C,  jika suhu tubuh manusia turun hingga di bawah 340C, maka akan menderita hiportemia, tapi jika suhu tubuh naik hingga di atas 400C, maka akan menderita hipertemia, hiportemia maupun hipertemia akan menyebabkan kematian, oleh karenanya manusia tidak bisa hidup di daerah yang suhunya ekstrim dingin atau panas, agar suhunya tetap stabil.
f.        Topografi
Tofografi adalah keadaan tinggi tau rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin rendah. Keadaan ini tentunya akan mempengaruhi penyebaran makhluk hidup karena tidak semua makhluk hidup dapat bertahan di suhu yang rendah, tetapi ada makhluk hidup yang hanya bisa hidup di daerah dengan suhu lingkungan yang rendah, mis : bunga edelweiss (leontopodium alpinum).




0 komentar:

Post a Comment

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut