Belajar dari Udang Pistol, "Sang Pendekar Tenaga Dalam"
Udang Pistol (Pistol Shrimp) atau udang penggertak (snapping shrimp) adalah udang yang memiliki sebuah capit yang besar yang mampu menembakkan "pukulan tenaga dalam" di dalam air. Ciri khas dari Udang Pistol adalah bentuknya mirip udang batu atau lobster dimana ukuran capitnya yang tidak sama. Capit yang berukuran lebih besar itulah yang dipakai untuk melakukan "pukulan tenaga dalam". Ukuran mereka bervariasi di mana spesies yang terbesar ukurannya mencapai hampir 5 cm.
Mula-mula udang ini akan membuka capitnya sehingga air tersedot masuk, lalu dengan cepat mengatupkan capitnya dengan kecepatan kurang dari 1 milidetik sehingga mengasilkan suatu tembakan bola air / gelembung kavitasi dengan kecepatan 90 km/jam dengan jarak tembak mencapai 4 cm. "Pukulan tenaga dalam" dari udang pistol begitu kuat sehingga udang kecil yang terkena tembakannya tewas seketika. Jika jarak ke permukaan air cukup dekat, udang ini bisa menembakkan gelembung proyektilnya keluar air, bahkan konon cukup kuat untuk membuat lensa kontak yang terpasang di mata terlepas.
Lebih menarik lagi jika kita melihat lebih dekat apa yang terjadi selama proses "pukulan tenaga dalam" terjadi. Saat mengatupkan capitnya, suhu air di sekitar capitnya meningkat hingga 5.000 oC lebih dan muncul kilatan cahaya yang tidak bisa dilihat mata manusia. "Pukulan tenaga dalam" dari spesies Alpheus saxidomus ini bahkan diketahui bisa menghasilkan suara mencapai 240 desibel. Sebagai pembanding, suara pesawat jet tempur hanya mencapai 150 desibel. Dan karena sifat air yang mudah menghantarkan suara, suara dari aksi "pukulan tenaga dalam" tersebut bisa terdengar hingga radius beberapa kilometer. Subhanallah.
Hikmah dan Pelajaran
Nah, jika seekor Udang Pistol saja bisa sedemikian “sakti”, bagaimana dengan manusia yang lebih mulia dan lebih sempurna dari seekor Udang Pistol ? Lalu dimana letak kelebihan manusia yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Allah ciptakan seperti yang dijelaskan pada kedua ayat dibawah ini :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Q.S Al – Israa 17 : 70)
"Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang" (Q.S Al – Infithaar 82 : 7)
Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja kebanyakan tidak mengetahui bagaiman cara membangkitkan atau mengembangkannya.Tenaga dalam itu itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa. Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati dan setiap mytocondria pada tubuh manusia tersegel oleh KLAD. Namun dengan tingkat penguasaan energi 2,5% tersebut manusia sudah cukup melakukan segala aktifitasnya secara proporsional.
Allah sudah memberikan berbagai sarana ibadah yang lengkap kepada kita. Termasuk fasilitas "Tenaga Dalam" sebagai karunia yang besar. Mengapa Tenaga Dalam bisa dikatakan karunia yang besar dari Allah yang diberikan kepada kita ? Dari hasil penelitian ilmuan inggrisbernama Cean dan Willson, yang mengadakan penelitian di Jepang tahun 1987. Menemukan bahwa pada 1 cm2 organel mitokondria manusia saja dapat menghasilkan listrik sebesar 200.000 volt. Nah, jika seorang Albert Einstein yang hanya bisa memaksimalkan otaknya sebesar 3% saja begitu luar biasa jeniusnya. Atau Bruce Lee dengan kemampuannya yang hanya sebesar 3% mampu mementalkan lawan dengan jarak pukulan satu inchi (One inch punch). Bayangkan bila kita dapat membangkitkan seluruh energi cadangan yang tersimpan sebesar 97,5% tersebut menjadi 100%. Regenerasi sel seluruh tubuh bisa sangat luar biasa cepat, kemampuan berfikir bisa sangat luarbiasa jenius, bahkan bisa mengubah tubuhnya menjadi energi dan dapat melakukan apapun yang diinginkan dan dipikirkannya. Bukankah itu merupakan karunia yang besar dari Allah ? terlebih lagi jika kemampuan tersebut dipergunakan untuk ibadah kepada Allah. Namun amat sedikit manusia bersyukur atas karunia Allah yang besar tersebut.
" .... Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (QS. 2 : 243)
“Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).” (QS.27 : 73)
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.“ (QS.32 - 9)
Sudahkah kita memaksimalkan seluruh fasilitas tersebut sebagai bukti rasa syukur kita kepada Allah ? Ingat ! semua fasilitas yang telah Allah berikan kepada kita akan dimintai pertangungjawabannya di akherat kelak.
"Fa bi ayyi alaa i robbikumaa tukadzibaan ?"
"Nikmat mana lagi yang akan engkau dustakan ?"
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS.31:12)
sumber : zeromind165.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment