Cara Kerja Sistem Kekebalan Tubuh
Neutrofil (kuning) yang sedang menelan bakteri antraks (jingga). Proses fagositosis ini dilihat dengan mikroskop elektron. |
Ketika kita minum air pelepas dahaga, menghisap udara, makan makanan kalau dilihat secara mikroskopik bukanlah menyehatkan tapi bakteri, virus, zat beracun masuk kedalam tubuh. lebih tepatnya percobaan biologis. tapi anehnya selama hidup kita hanya beberapa kali terserang penyakit dan selalu sehat. dan ketika sakitpun tubuh kembali seperti semula. sungguh ajaib kita bisa hidup sampai saat ini. dimana tubuh kita diserang dan dibombardir selama 24 sehari dan seumur hidup kita tak pernah berhenti. Oh, ternyata dalam dalam tubuh kita ada sebuah sistem yang canggih dan kuat yang bisa menanggulangi semua itu. itulah yang dinamakan SISTEM KEKEBALAN TUBUH.
Tentang Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Fungsi dari sistem kekebalan adalah sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing. Mikroorganisme, sel-sel kanker dan jaringan atau organ yang dicangkokkan oleh sistem kekebalan dianggap sebagai benda asing yang harus dilawan oleh tubuh.
Sistem kekebalan merupakan suatu sistem yang rumit, tetapi strategi dasarnya sangat sederhana, yaitu mengenali musuh, mengerahkan kekuatan dan menyerang.
Dengan memahami Anatomi dan komponen dari sistem kekebalan, akan memudahkan kita dalam memahami cara kerja dari sistem kekebalan.
ANATOMI
Sistem kekebalan memiliki sistem peredaran sendiri yaitu pembuluh getah bening, yang masuk ke setiap organ tubuh kecuali otak. Pembuluh getah bening mengandung cairan kental (getah bening) yang terdiri dari cairan yang mengandung lemak dan sel-sel darah putih.
Selain pembuluh getah bening terdapat daerah khusus, yaitu kelenjar getah bening, Amandel (tonsil, sumsum tulang, limpa, hati, paru-paru dan usus; dimana limfosit bisa diambil, diangkut dan disebarkan ke bagian yang memerlukannya sebagai bagian dari respon kekebalan.
Rancangan yang jenius dari sistem ini menjamin ketersediaan dan penyusunan respon kekebalan dengan segera, dimanapun diperlukan. Kerja sistem ini bisa terlihat jika sebuah luka atau infeksi pada ujung jari menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di sikut; atau jika terjadi infeksi tenggorokan maka akan ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah rahang. Pembengkakan kelenjar getah bening terjadi karena pembuluh getah bening mengeringkan infeksi dengan cara membawanya ke daerah terdekat dimana respon kekebalan bisa dilaksanakan.
KOMPONEN SISTEM KEKEBALAN
Dua jenis leukosit dasar adalah :
1. Phagocytes, sel yang mengunyah menyerang organisme
2. limfosit, sel-sel tubuh yang memungkinkan untuk mengingat dan mengenali penyerbu sebelumnya dan membantu tubuh menghancurkan mereka
Makrofag
Makrofag adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang mencerna mikroba, antigen dan zat-zat lainnya.
Antigen adalah setiap zat yang bisa merangsang suatu respon kekebalan; antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker dan racun.
Makrofag tidak ditemukan di dalam darah, tetapi terdapat di tempat-tempat strategis, dimana organ tubuh berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar.
Misalnya makrofag ditemukan di daerah dimana paru-paru menerima udara dari luar dan sel-sel hati berhubungan dengan pembuluh darah.
Neutrofil, yang terutama bakteri perkelahian. Jika dokter khawatir terhadap infeksi bakteri, mereka melihat tes darah apakah pasien memiliki jumlah peningkatan neutrofil atau tidak. Jenis lain phagocytes memiliki pekerjaan sendiri untuk memastikan bahwa tubuh merespon dengan tepat untuk jenis tertentu penyerbu.
Kedua jenis limfosit adalah limfosit B dan T limfosit. Limfosit mulai keluar dalam tulang sumsum dan baik tinggal di sana dan tumbuh menjadi sel B, atau mereka berangkat ke kelenjar thymus, dimana mereka menjadi sel T dewasa. Limfosit B dan limfosit T memiliki fungsi terpisah : B limfosit adalah seperti tubuh sistem intelijen militer, mencari sasaran mereka dan mengirim pertahanan untuk mengunci ke mereka.. Sel T adalah seperti tentara, menghancurkan penyerbu bahwa sistem intelijen telah diidentifikasi.
Berikut adalah cara kerjanya:
Ketika antigen (zat asing yang menyerang tubuh) yang terdeteksi, beberapa tipe sel bekerja sama untuk mengenali mereka dan menanggapi. Sel-sel ini memicu limfosit B untuk memproduksi antibodi, protein khusus yang mengunci ke antigen tertentu. Sekali diproduksi, antibodi ini tetap ada dalam tubuh seseorang, sehingga jika antigen yang sama disampaikan kepada sistem kekebalan lagi, antibodi yang sudah ada di sana untuk melakukan pekerjaan mereka. Jadi, jika seseorang mendapat sakit dengan penyakit tertentu, seperti cacar air, orang biasanya tidak sakit dari itu lagi.
Atas dasar inilah Vaksinasi dibuat imunisasi mencegah penyakit tertentu. Memperkenalkan tubuh untuk mengenali antigen, TETAPI YANG RANCU DARI VAKSINASI ini tidak memungkinkan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang akan melindungi orang dari serangan di masa depan oleh kuman atau zat yang menghasilkan penyakit tertentu.
Meskipun antibodi dapat mengenali antigen dan kunci ke atasnya, mereka tidak mampu menghancurkan tanpa bantuan.
Itulah tugas sel T, yang merupakan bagian dari sistem yang menghancurkan antigen yang telah ditandai oleh antibodi atau sel-sel yang telah terinfeksi atau entah bagaimana berubah. (Beberapa sel T sebenarnya disebut "sel pembunuh.") Sel T juga terlibat dalam membantu sinyal sel-sel lain (seperti phagocytes) untuk melakukan pekerjaan mereka.
Antibodi juga dapat menetralisir racun (zat beracun atau merusak) yang dihasilkan oleh organisme yang berbeda. Terakhir, antibodi dapat mengaktifkan sekelompok protein yang disebut pelengkap yang juga merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Complement assists in killing bacteria, viruses, or infected cells. Pelengkap membantu dalam membunuh bakteri, virus, atau sel yang terinfeksi. Semua sel-sel khusus ini dan bagian-bagian dari sistem kekebalan tubuh menawarkan perlindungan terhadap penyakit. Perlindungan ini disebut kekebalan.
KEKEBALAN & RESPON KEKEBALAN
Sistem kekebalan telah mengembangkan suatu jaringan pengawasan dan keseimbangan yang rumit, yang bisa digolongkan menjadi kekebalan yang dibawa dari lahir dan kekebalan yang dipelajari.
Setiap orang terlahir dengan kekebalan bawaan. Komponen dari sistem kekebalan yang terlibat dalam kekebalan bawaan adalah makrofag, neutrofil dan komplemen. Komponen tersebut menunjukkan reaksi dan pengenalan antigen yang sama terhadap semua benda asing.
Pada saat lahir, sistem kekebalan seseorang belum bertemu dengan dunia luar atau belum mulai membangun arsip memorinya. Sistem kekebalan belajar untuk memberikan respon terhadap semua antigen baru yang ditemuinya. Karena itu, kekebalan yang didapat, sifatnya khusus untuk antigen yang ditemui selama hidup seseorang. Tanda dari kekebalan spesifik adalah kemampuan untuk mempelajari, menyesuaikan dan mengingat. Sistem kekebalan memiliki suatu rekaman atau ingatan dari setiap antigen yang ditemui; baik melalui pernafasan, makanan atau kulit. Hal ini dimungkinkan karena limfosit memiliki umur yang panjang. Jika bertemu dengan suatu antigen untuk yang kedua kalinya, maka limfosit dengan segera akan memberikan respon spesifik terhadap antigen tersebut. Dengan adanya respon spesifik ini, maka seseorang tidak akan menderita cacar air atau campak lebih dari 1 kali.
Kekebalan bawaan dan kekebalan yang didapat tidak tergantung satu sama lain. Setiap sistem berinteraksi dan mempengaruhi yang lainnya, baik secara langsung maupun melalui rangsangan sitokinesis. JADI TANPA VAKSINASI PUN TUBUH KITA MAMPU menghadapi serangan ANTIGEN APAPUN, justru yang memperkuat atau memperlemah sistem kekebalan tubuh bagaimana pola hidup, pola makan, pola pikir. dimana akan mempengaruhi kualitas kesehatan kita.
Kita mengetahui bahwa banyak sekali faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia , bahkan ada sebuah statistik dari yang menggambarkan bahwa di dunia hanya 15% orang yang benar-benar sakit dan harus dirawat di rumah sakit, 15% lagi adalah orang yang benar-benar sehat, dan 60% selebihnya adalah orang yang sehat tetapi gampang terserang penyakit, yaitu contohnya yang mudah terkena flu, masuk angin, pusing dan lain sebagainya.
Kesehatan manusia dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu :
1. Udara
2. Air
3. Makanan & Minuman
4. Keseimbangan Emosi
5. Olahraga Teratur
6. Istirahat Cukup
Apabila keenam faktor tersebut terganggu atau bermasalah maka otomatis kesehatan kita juga akan terganggu , mau atau tidak mau, sadar atau tidak kita hidup dizaman penuh polusi dari zat kimia baik itu air, udara maupun makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Makanlah makanan yang bergizi dan bebas bahan kimia berbahaya, makanan organik yang sehat merupakan solusinya.
sumber : zeromind165.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment